Cara mengatur modal dan keuntungan sangat berperan penting dalam bisnis Anda. Pada dasarnya, tiap aktivitas bisnis senantiasa mengharapkan imbalan/ laba (expected return) yang besar. Tetapi jangan lupa kalau semakin besar laba yang diinginkan, semakin besar pula resiko yang mesti ditanggung.
Cara Mengatur Modal dan Keuntungan
Modal merupakan hal yang sangat krusial untuk melaksanakan suatu usaha ataupun bisnis. Tidak peduli seberapa kecil usaha tersebut dimulai, Anda perlu mengenali cara mengatur modal usaha yang pas sampai bisnis bisa tumbuh serta menciptakan keuntungan tersendiri.
Ibaratnya nih, modal usaha merupakan suatu bahan bakar supaya bisnis bisa berjalan sesuai arah serta sampai pada tujuan yang dikehendaki. Bukan cuma satu tujuan, melainkan terdapat banyak tujuan lain yang wajib Anda raih supaya perusahaan makin berkembang.
Pada perusahaan yang telah besar(settled), kata modal senantiasa diasosiasikan dengan modal kerja. Tetapi, banyak pebisnis serta pengusaha yang hadapi kesusahan untuk menetapkan konsep ataupun definisi modal kerja yang bisa dijalankan secara praksis dan gampang. Hal tersebut, terutama, karena biasanya mereka tidak dapat membedakan antara nilai selisih antara aktiva lancar serta nilai utang lancar.
Sayangnya, enggak seluruhnya pengusaha baru paham gimana cara mengatur modal dan keuntungan supaya memperoleh profit yang besar. Sementara itu, tidak hanya memastikan usaha bisa berjalan semestinya, pengetahuan ini bakal menghindarkan usaha dari kebangkrutan.
Kategori Modal Usaha
Secara mendasar, modal dikategorikan ke dalam 2 kelompok utama;
1. Working Capital
Working Capital merupakan penanaman modal( investasi) industri pada aktiva mudah( current assets), yang biasanya menyasar komponen: kas, persediaan, piutang yang menciptakan keuntungan kilat (current income), serta sekuritas yang mudah dipasarkan.
2. Non Working Capital
Non Working Capital berarti penanaman modal industri pada sesuatu aktiva tetap, tetapi tidak mendatangkan current income.
Konsep Dasar Modal Kerja
Di samping 2 jenis utama yang disebutkan di atas, supaya modal kerja bisa lebih gampang dimengerti ada sebagian konsep dasar yang secara universal dijadikan patokan;
1. Modal Kerja Bersih
Modal Kerja Bersih, dikenal pula dengan sebutan Net Working Capital, merupakan selisih positif serta negatif antara Current Liabilities dan Current Assets. Yaitu, apabila Current Assets bernilai lebih besar dibanding Current Liabilities, hingga Net Working Capital bernilai positif.
Penafsiran sederhananya yakni: bila aset perusahaan Anda lebih besar daripada bayaran yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga modal kerja bersih Anda masih terletak dalam jalur yang benar. Maksudnya, modal industri Anda telah tertutupi oleh aktivitas bisnis yang Anda jalankan.
2. Modal Kerja Kotor
Modal Kerja Kotor( Gross Working Capital) ini secara umum diterjemahkan ke dalam wujud investasi perusahaan pada jalur aktiva mudah, misalnya surat berharga, piutang, equivalent cash, kas, serta persediaan.
Tentu saja, kunci keberhasilan bisnis terletak pada manajemen ataupun pengaturan modal. Suatu perusahaan bakal terus terletak pada lajur aktiva lancar sepanjang dia dikendalikan serta disokong oleh manajemen yang bagus. Untuk itu, berikut ini kisi- kisi serta cara mengatur modal dan keuntungan supaya bisnis Anda terus bergerak ke arah aktiva lancar yang berkesinambungan.
Cara Mengatur Modal
Terkait dengan manajemen modal, ada sebagian pendekatan yang bisa Anda terapkan. Dan tiap pendekatan tentu berakibat pada kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
1. Pendekatan Konservatif
Pendekatan ini, merupakan pendekatan konservatif (conservative approach), menerangkan kalau seluruh kebutuhan aktiva mudah permanen diambilkan dari modal jangka panjang.
Dengan kata lain, bila perusahaan Anda lagi terletak trayek yang positif, serta pada saat bertepatan Anda membutuhkan modal buat pengembangan unit bisnis Anda, kemudian jalur yang Anda tempuh yaitu dengan melubangi modal yang telah masuk catatan modal jangka panjang perusahaan.
Ada kelemahan pada pendekatan ini, misalnya, rapuhnya pendanaan perusahaan buat agenda- agenda perluasan yang telah ditargetkan dalam manajemen. Disinilah perlunya kemampuan dan cara mengatur modal dan keuntungan.
2. Pendekatan Agresif
Senada dengan namanya, pendekatan agresif (aggressive approach) menekankan pada agresifitas aktiva lancar lewat skema pendanaan aktiva tetap serta sebagian aktiva lancar permanen. Strategi ini ditempuh, salah satu sebabnya, merupakan supaya perusahaan bisa memperoleh serta memperoleh sumber pendanaan dari utang jangka pendek yang lebih murah.
Kelemahanannya yaitu;
a) perusahaan senantiasa dalam intaian ancaman suku bunga pinjaman yang tidak menentu, serta
b) bila perusahaan gagal membayar utang dikala jatuh tempo–karena beban bunga yang besar misalnya, sehingga perusahaan bakal hadapi hambatan ataupun permasalahan dikala hendak memperpanjang serta memperbarui status pinjaman/ utang.
3. Pendekatan Jatuh Tempo
Pendekatan ini kerapkali disebut sebagai maturity matching approach, yaitu sesuatu pendekatan yang menitikberatkan kepada ketepatan pembayaran beban–utang, misalnya. Dengan kata lain, bila utang telah jatuh tempo, maka segeralah untuk dilunasi. Model pendekatan ini juga sering diserupakan dengan pendekatan self liquidity (likuidasi sendiri).
Kelemahan pendekatan ini, tentu saja terkait dengan kegiatan aktiva perusahaan. Kita ketahui kalau aktiva lancar perusahaan tidak selamanya terletak pada trek menanjak. Dia juga, karena satu dan lain hal, dapat terjerembab ke dalam trek aktiva negatif.
Dari ketiga pendekatan di atas, mana yang kira- kira bakal Anda ambil ataupun tempuh? Yang jelas kalau ketiga pendekatan mempunyai kelemahan. Tetapi begitu, ada sebagian perusahaan yang berupaya mengambil jalur tengah. Misalnya dengan mengambil seluruh pendekatan, seraya memikirkan serta mempersiapkan jalan keluar dari tiap- tiap pendekatan.
Kemudian, bagaimanakah cara mengatur modal dan keuntungan yang berkaitan dengan pengaturan keuntungan? Ikuti kelanjutannya berikut ini.
Cara Mengatur Keuntungan
Pengaturan keuntungan/ manajemen laba sebetulnya terkait erat dengan usaha pelipat gandaan keuntungan perusahaan. Tanpa mengaplikasikan earnings management yang baik, perusahaan tidak bakal disambut publik dengan baik.
Perusahaan- perusahaan yang telah go public dan melepaskan sahamnya ke tengah publik, mau tidak mau ia wajib membuat laporan keuangan yang riil di mana publik bisa mengakses serta membacanya secara terbuka. Nilai lebihnya, seandainya publik memperhitungkan jika nilai saham perusahaan dianggap layak beli maka perusahaan bakal memeroleh keuntungan besar dari hasil penawaran perdana( IPO/ initial public offerings) ataupun pada saat seasoned equity offerings( SEO)
Kemudian, bagaimanakah cara mengatur keuntungan/ laba tersebut? Berikut tipsnya;
1. Mengerti Rasio Laverage
Apa sih itu laverage? Laverage merupakan rasio antara total peninggalan serta total kewajiban. Praktiknya, semakin besar nilai laverage sesuatu perusahaan, semakin besar pula nilai tanggungan/ utang perusahaan. Disinilah pentingnya cara mengatur modal dan keuntungan.
2. Mengerti Discretonary Accruals
Suatu perusahaan yang telah melaksanakan seasoned equity offerings bakal hadapi kinerja yang berbeda dengan sebelum- sebelumnya. Bila perusahaan hadapi penyusutan kinerja sehabis melaksanakan SEO, perusahaan wajib dievaluasi.
Tetapi, memanglah banyak penemuan riset yang melaporkan kalau kinerja perusahaan cenderung menyusut pasca SEO. Ini paling utama didorong oleh aktivitas usaha yang cenderung ekstra supaya laporan keuangan menjelang SOE nampak bagus, sedangkan setelahnya berjalan normal- normal saja.
Cara jitu Mengatur Modal Usaha Untuk Meningkatkan Keuntungan
Beberapa cara di bawah ini sesungguhnya simpel, tetapi teruji ampuh dalam alokasi modal usaha buat tingkatkan keuntungan:
1. Buatlah rekening terpisah guna mengatur modal usaha
Berpikirlah 3 langkah ke depan semacam pemain catur. Bisa jadi saat ini usaha Anda masih terhitung kecil. Tetapi, mencampurkan hasil usaha Anda dengan rekening individu bukan cara bijak.
cara mengatur modal dan keuntungan agar lebih mudah mengatur modal usaha, buatlah rekening bank terpisah, khusus buat bisnis Anda. Dengan demikian, pengeluaran yang tercatat bisa lebih akurat.
2. Buatlah pos- pos pengeluaran buat usaha
Telah memisahkan rekening usaha dengan pribadi? Saat ini saatnya membuat pos- pos pengeluaran buat usaha. Perlu berapa persen pengeluaran buat usaha Anda? Berapa persen sasaran laba yang Anda tentukan? Jangan lupakan kas cadangan, paling utama buat berjaga- jaga apabila terdapat kebutuhan darurat seputar bisnis Anda.
3. Buatlah catatan pembukuan yang serapi serta sedetil mungkin
Banyak pebisnis awam yang tidak begitu menggemari aktivitas ini, tetapi sesungguhnya sangat berarti buat mengatur modal usaha. Bahkan, jika mampu bon perlengkapan tulis buat keperluan bisnis pula jangan sampai hilang.
Pengeluaran sangat kecil juga wajib turut dicatat. Dari situ, Anda dapat mengenali mana pengeluaran terbanyak, supaya dapat mengakalinya lain kali demi penghematan.
4. Mengurangi kemungkinan berutang, terlebih hingga dalam jumlah besar
Salah satu pemicu bisnis tidak berusia panjang merupakan jeratan utang. Apabila Anda baru saja mengawali berbisnis, jauhi meminjam duit apabila tidak perlu- perlu amat. Disinilah cara mengatur modal dan keuntungan Anda sangat dibutuhkan.
Misalnya, duit buat membeli mobil khusus pesan- antar, sementara itu dagangan Anda masih dapat dikirim melalui pos ataupun dengan jasa Gojek serta Grab- Bike. Jangan hingga apabila pemasukan tidak mencukupi, Anda malah menunggak utang.
5. Monitor dan kontrol arus keuangan (cash- flow) bisnis Anda
Semakin lancar arus keuangan Anda (paling utama dalam perihal pemasukan), maka seluruh kewajiban perusahaan bakal terpenuhi. Bila terdapat yang tidak lancar, berarti ada yang salah dengan cara Anda mengatur modal usaha selama ini.
Bila pengusaha skala besar membuat anggaran tahunan, pebisnis pendatang baru( terlebih buat usaha kecil menengah) malah wajib lebih sering melaksanakannya. Misalnya, membuat anggaran per bulan, per 3 bulan, ataupun per 6 bulan. Dari situ saja telah dapat nampak, apakah arus keuangan buat bisnis Anda mudah ataupun bermasalah.
6. Bertanya dengan kenalan yang telah lebih berpengalaman
Salah satu trik supaya bisnis berusia panjang yaitu mengajak keluarga, teman, ataupun rekan kerja yang seminat. Strategi lain? Berkonsultasilah dengan kenalan yang lebih berpengalaman, paling utama konsultan keuangan. Jikalau khawatir mahal, dapat tanya keluarga ataupun sahabat yang telah sempat terjun duluan dalam membuka bisnis sendiri.
Akhir Kata
Seperti itu 6 cara mengatur modal dan keuntungan agar bisnis dapat sukses dan bertahan lama dalam persaingan. Lekas terapkan buat bisnis Anda serta mudah- mudahan sukses. Mudah- mudahan postingan ini bisa membagikan Anda inspirasi buat meningkatkan kesempatan usaha yang terdapat di dekat Anda.